top of page
Gambar penulisMelisa Aprilia

Meningkatkan Efisiensi Produksi Massal


Cara Menerapkan Produksi Massal dan Keuntungannya
Cara Menerapkan Produksi Massal dan Keuntungannya

Produksi massal adalah suatu proses produksi yang dilakukan dalam jumlah besar dan berulang untuk memenuhi permintaan pasar. Sistem produksi ini telah menjadi bagian penting dari perekonomian modern, termasuk di Indonesia


Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Produk Domestik Bruto) Triwulan II 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statisics) Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Produk Domestik Bruto) Triwulan II 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statisics)
Foto: Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Produk Domestik Bruto) Triwulan II 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statisics) Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Produk Domestik Bruto) Triwulan II 2023. (Tangkapan Layar Youtube BPS Statisics)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi pada kuartal II 2023 tumbuh 5,17 persen. Sektor industri pengolahan atau manufaktur menjadi sektor penyumbang terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2023, yakni sebesar 0,98 persen.


Sumber Foto: Forexindo.com
Sumber Foto: Forexindo.com

Namun, produksi massal di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Kurang efisien. Proses produksi massal tradisional seringkali masih mengandalkan tenaga kerja manusia, sehingga kurang efisien dan produktivitasnya rendah.

  • Biaya produksi tinggi. Biaya produksi massal dapat menjadi tinggi, terutama jika perusahaan menggunakan mesin dan peralatan yang mahal.

  • Kualitas produk tidak terjamin. Produksi massal tradisional seringkali menghasilkan produk yang kualitasnya tidak konsisten.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perusahaan manufaktur di Indonesia perlu berinvestasi dalam teknologi dan inovasi. Salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah menggunakan layanan Imajin Manufacturing Hub.

Website imajin.id
Website imajin.id

Imajin adalah Manufacturing HUB di Indonesia, di mana setiap orang dapat dengan mudah memilih produsen lokal untuk membuat produknya. Layanan ini memanfaatkan teknologi manufaktur modern untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk.

Imajin Manufacturing Hub menawarkan berbagai keunggulan, antara lain:

  • Efisiensi tinggi. Layanan ini menggunakan mesin dan peralatan canggih yang dapat meningkatkan produktivitas hingga 50%.

  • Biaya produksi rendah. Imajin Manufacturing Hub menawarkan biaya produksi yang kompetitif, sehingga dapat membantu perusahaan menekan biaya produksi.

  • Kualitas produk terjamin. Layanan ini menggunakan standar kualitas yang ketat untuk memastikan kualitas produk yang konsisten.

Imajin Manufacturing Hub dapat menjadi solusi yang tepat bagi perusahaan manufaktur di Indonesia yang ingin meningkatkan efisiensi dan daya saing. Layanan ini dapat membantu perusahaan untuk:

  • Meningkatkan produktivitas

  • Menurunkan biaya produksi

  • Meningkatkan kualitas produk

  • Meningkatkan daya saing


Cara Menerapkan Proses Produksi Massal


Ilustrasi proses produksi massal di bidang otomotif. Getty Images/Istockphoto
Ilustrasi proses produksi massal di bidang otomotif. Getty Images/Istockphoto

1. Dokumentasi Persyaratan Produk

Manajer produksi bertanggung jawab untuk memimpin dan membuat dokumen ini, tetapi mereka harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim lainnya seperti teknik, penjualan, QA, eksekutif, dan pemasaran.


Setelah revisi dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim ini, hal itu menjadi landasan dan semua keputusan produk selanjutnya harus sesuai dengan yang tertulis di dokumentasi ini.


2. EVT (Engineering Validation and Testing)

Tahap kedua adalah engineering validation and testing atau validasi dan pengujian teknik. Dalam tahap ini, tim teknik menggunakan segala cara untuk mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan produk.

Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa adalah mungkin secara manusiawi, tanpa menentang hukum fisika, untuk merancang dan membangun sebuah instance dari produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD.


Tujuan utama dari validasi dan pengujian teknik adalah untuk mengidentifikasi setiap dan semua risiko dari persyaratan yang diuraikan dalam PRD dan menemukan cara untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.


3. DVT (Design Validation and Testing) atau Validasi dan Pengujian Desain

Pada tahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and Testing), tujuannya adalah untuk terus bekerja menuju tampilan dan nuansa akhir produk.


Dalam tahap ini manajer produksi akan memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD. Bahan dan komponen yang dipilih merupakan bahan yang dipakai pada versi produksi akhir.


4. PVT (Production Validation and Testing) atau Validasi dan Pengujian Produksi

Tahap selanjutnya merupakan tahap validasi dan pengujian produksi atau PVT (Production Validation and Testing) atau pre-produksi, yaitu memastikan bahwa produk DVT milik sebenarnya dapat diproduksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.


Dalam tahap ini, terdapat beberapa kemungkinan terburuk, yaitu perlu melalui perbaikan besar-besaran atau perubahan desain agar produk kamu siap untuk produksi massal.


5. Proses Produksi

Tahap terakhir dalam produksi massal adalah proses produksi. Pada tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi permintaan produksi.


Keuntungan Produksi Massal


Produksi massal atau mass production memiliki beberapa keuntungan dari sisi industri, berikut beberapa keuntungan dari sistem produksi massal:


1. Proses Produksi Jauh Lebih Efisien


Karena produksi massal memanfaatkan teknologi yang serba otomatis, maka proses produksi menjadi jauh lebih efisien. Sehingga mempercepat proses produk masuk ke tahap berikutnya yaitu distribusi hingga sampai ke tangan konsumen.


Efisiensi proses produksi ini tentu saja sangat menguntungkan terutama untuk produk yang permintaannya terus meningkat di pasaran sehingga ketersediaan barang menjadi faktor penting untuk memenangkan persaingan.


Selain itu, apabila produksi berjalan dengan efisien maka kelangkaan produk di pasaran dapat dihindari dan harga harga produk dapat tetap stabil.


2. Keuntungan yang Lebih Optimal


Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, efisiensi dalam proses produksi membuat kegiatan ekonomi bergerak dengan lebih cepat dan optimal. Karena ketersediaan produk merupakan salah satu keunggulan bersaing yang bisa memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis.


Selain itu, produksi skala besar juga membuat biaya produksi menjadi lebih murah sehingga keuntungan yang didapatkan menjadi jauh lebih optimal.


3. Penghematan Biaya


Produksi massal membuat biaya produksi menjadi lebih murah karena adanya perubahan fixed dan variable cost saat produk diproduksi secara massal. Penggunaan mesin dan otomasi pada berbagai proses produksi juga menjadi alasan kenapa mass production dapat menekan biaya produksi suatu produk.


4. Hasil Produksi yang Presisi


Karena proses perencanaan pra dan pasca produksi direncanakan dengan sangat baik menghasilkan barang yang presisi dan berkualitas dengan jumlah besar dalam waktu yang singkat membuat mass-production sangat menguntungkan.



Kunjungi website kami:




85 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page