Pertumbuhan Ekonomi Sektor Manufaktur di Indonesia
Industri manufaktur berkembang secara pesat diseluruh dunia dengan adanya kemajuan teknologi dan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur. Perkembangan di Indonesia sendiri melaju dengan cepat dan memberikan dampak positif terhadap berkembangan ekonomi negara. Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara di dunia dengan kontribusi paling tinggi dalam output global di sektor manufaktur. Dari awal tahun 2023, industri manufaktur Indonesia mengalami kenaikan Purchasing Managers’ Index (PMI) walau terjadi kenaikan dan keturunan tipis setelah bulan April. Sampai bulan November 2023, Indonesia berhasil menetapkan angka PMI diatas 50 poin yaitu menunjukan bahwa industri manufaktur di Indonesia tetap berada di zona ekspansif.
Banyak faktor yang berkontribusi dalam perkembangan industri manufaktur di Indonesia. Di tahun 2023, terjadi peningkatan permintaan baru domestik dan luar negeri terhadap produk manufaktur Indonesia. Selain itu, pelaku industri juga optimis bahwa penjualan akan meningkat sehingga mereka terdorong untuk terus berinovasi dan produksi juga berjalan lebih cepat. Peningkatan produksi di bidang manufaktur juga dibantu oleh dukungan pemerintah.
Menteri Perindustrian, Agus Gumilang Kartasasmita, telah melakukan beberapa upaya untuk membantu sektor industri manufaktur dengan mempermudah perizinan dalam mendapatkan bahan baku untuk produksi industri, serta meningkatkan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa.
Dengan adanya kontribusi dari dua pihak yaitu pemeran bisnis manufaktur serta pemerintah, industri manufaktur berhasil menjadi kontributor terbesar dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1-2023 dengan kontribusi sebesar 16,77%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3-2023 meningkat sebanyak 4,94% (year-on-year). Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor manufaktur memiliki potensi yang besar dalam menggerakkan perekonomian negara. Selain itu, kontribusi dari industri manufaktur juga berdampak positif terhadap peningkatan lapangan kerja dan peningkatan daya beli masyarakat.
Di tahun 2024, perkembangan bisa terjadi lebih cepat dan industri manufaktur di Indonesia harus bisa mengikuti perubahan tersebut. Bisnis-bisnis dalam bidang manufaktur harus dapat menawarkan produk dan servis yang inovatif dan berkualitas. Seiring dengan perkembangan menuju industri 5.0, Indonesia berharap untuk mewujudkan kolaborasi yang lebih harmonis antara tenaga kerja human-centered dan tenaga kerja technology-based. Perlahan, Indonesia beradaptasi dengan revolusi industri 5.0 dengan menimplentasikan perangkat lunak untuk keperluan bisnis seperti software auto responder, business intelligence software, dan lainnya.
Berdasarkan riset dari Research and Markets, pertumbuhan rata-rata tahunan nilai pasar komputasi awan (cloud computing) secara global akan mencapai 14,1% dari 2023 hingga 2030, mencapai US$1.5 triliun (Rp22,5 kuadriliun) pada 2030. Pertumbuhan penggunaan software dan cloud computing menjadi hal positif untuk pasar Software as a Service (SaaS) di Indonesia. Oleh karena itu, terjadi peningkatan perusahaan SaaS di Indonesia yang menyediakan software berbasis awan untuk meningkatkan kemudahan dan efektivitas bisnis.
Sejalan dengan itu, Imajin Manufacturing Hub berkomitmen untuk mendukung perkembangan manufaktur Indonesia menuju industri 5.0 dengan menyediakan solusi teknologi terdepan, terutama untuk Industri Kecil Menengah (IKM), dengan menawarkan Software as a Serivce untuk monitoring real-time dan manajemen proyek, serta layanan lainnya seperti 3D Project, Mold & Dies Making, Product & Part Fabrication, Machining Center, dan Manufacturing Project.
Imajin siap menjadi mitra yang handal bagi bisnis-bisnis manufaktur untuk mencapai kesuksesan bersama.
Comentarios