top of page

4 Teknik Precision Sheet Metal Fabrication: Solusi Produksi Logam

Precision sheet metal fabrication merupakan proses transformasi sheet metal atau lembaran logam menjadi produk akhir, atau menjadi komponen yang akan dirakit untuk menghasilkan produk akhir. Proses tersebut memiliki beberapa pilihan teknik yang berbeda untuk menyesuaikan material serta bentuk dari benda kerja tersebut.


Lalu, metode apa saja yang dapat digunakan untuk proses precision sheet metal fabrication?


Laser Cutting

Laser cutting merupakan metode paling modern menggunakan laser berdaya tinggi yang diarahkan melalui optik dan Computer Numerical Control (CNC) untuk mengarahkan sinar atau bahan. Biasanya, proses ini menggunakan sistem kontrol gerakan untuk mengikuti CNC atau pola G-kode yang akan dipotong ke material. Sinar laser yang difokuskan membakar, melelehkan, menguap, atau ditiup oleh jet gas untuk meninggalkan permukaan berkualitas tinggi.


Sumber: Freepik

Oleh karena teknologi modern dari laser cutting, metode ini menjadi cocok untuk pengerjaan bentuk kompleks yang membutuhkan dimensi dan potongan yang tepat. Proses ini menggunakan gambar vektorisasi untuk menghasilkan bagian-bagian yang sangat akurat dengan toleransi +/-.003″-.007″.


Selain itu, laser cutting juga memiliki kemampuan untuk memotong bentuk-bentuk rumit, sehingga dapat menghilangkan kebutuhan akan operasi tambahan. Laser cutting juga tidak menyebabkan kerusakan atau perubahan bentuk, bahkan pada material tipis, dan menawarkan lubang dan tepi yang tepat.


Contoh aplikasi yang sesuai untuk laser cutting meliputi:
  1. Pengukiran atau pemotongan logo atau desain khusus pada panel logam untuk produk branding atau signage.

  2. Pembuatan panel kontrol elektronik yang presisi dengan lubang-lubang dan pola yang tepat untuk memasang tombol dan indikator.

  3. Produksi komponen elektronik seperti heatsinks atau casing dengan bentuk dan lubang-lubang yang tepat untuk ventilasi.


Metal Punching

Metal punching adalah proses menimbulkan bentuk pada permukaan dengan tekanan menggunakan steel punch tool/alat pukul baja. Dalam proses metal punching, material dihilangkan dari selembar logam. Tipe logam yang dapat dibentuk berbeda-beda: baja, besi, tembaga, dan aluminium. Setiap jenis logam memiliki tingkat kekerasan yang berbeda dan membutuhkan tekanan yang memadai untuk melakukan pembentukan tanpa cacat.


Sumber: Minifaber

Metode ini biasa digunakan untuk menghasilkan berbagai lubang, pengeboran cekungan, emboss, celah pembuangan, dan fitur-fitur lainnya yang terbentuk.


Contoh aplikasi yang sesuai untuk metal punching mencakup:
  1. Pembuatan dinding lemari atau rak-rak furnish dengan lubang-lubang teratur untuk ventilasi atau pemasangan rak tambahan.

  2. Pembuatan aksesoris dekoratif dengan detail lubang dan pola yang dihasilkan dari proses punching.

  3. Produksi komponen otomotif seperti braket atau mounting dengan lubang-lubang yang telah ditentukan untuk pemasangan.


Metal Forming

Metal forming merupakan proses mengubah bentuk logam menjadi bentuk yang diinginkan.


Proses membentuk logam dapat dilakukan pada 2 tingkat temperatur yang berbeda, yaitu:


1. Hot Working

Hot working metal forming dilakukan dalam temperatur tinggi, yaitu 60% diatas melting point/titik lebur sebuah logam. Tingkat ini umumnya di atas suhu rekristalisasi logam, yang bervariasi tergantung pada jenis logam yang digunakan. Rentang suhu juga tergantung pada material logam, contohnya untuk rentang suhu baja adalah 900°C hingga 1250°C.


Sumber: Nu Tool Industries

Selama pembentukan dengan pemanasan, butiran logam mengalami deformasi dan rekristalisasi secara bersamaan. Rekristalisasi yang terus menerus selama deformasi membantu dalam mempertahankan struktur mikro yang konstan sepanjang proses.


2. Cold Working

Sebaliknya, cold working metal forming dilakukan pada atau sedikit diatas suhu ruangan, tetapi dibawah suhu rekristalisasi logam. Pembentukan logam tidak melibatkan pemanasan pada material. Metode ini umumnya dilakukan pada suhu ruangan. Tidak ada pemanasan yang terjadi pada logam.


Sumber: Ulbrich Stainless Steels & Special Metals, Inc.
Contoh aplikasi yang cocok untuk metal forming meliputi:
  1. Pembuatan besi siku, UNP, atau profil lainnya untuk konstruksi baja, dengan bentuk dan dimensi yang sesuai dengan kebutuhan struktural.

  2. Pembuatan baja ringan untuk rak-rak furnish atau pagar rumah dengan bentuk dan profil yang telah diformat sesuai desain.

  3. Produksi batangan panjang dengan profil khusus untuk kebutuhan konstruksi atau industri tertentu.

Welding

Welding digunakan untuk menghasilkan sambungan bersih, kuat, dan presisi antara dua bagian logam menggunakan panas, tekanan, atau keduanya. Sambungan yang dihasilkan dikenal sebagai weldment/lasan, dan bagian-bagian yang digabungkan dikenal sebagai parent material/material induk.


Sumber: Freepik

Metode welding yang diterapkan tergantung pada ukuran dan jenis logam yang digunakan.


Berikut beberapa proses welding yang biasa diterapkan:

1. Gas Metal Arc Welding (GMAW/MIG)

Metode welding ini menggunakan kawat tipis sebagai elektroda. Proses ini biasa digunakan pada logam seperti tembaga, baja tahan karat, nikel, dan lainnya. Selama proses Gas Metal Arc Welding, kawat dipanaskan melalui instrumen pengelasan. Untuk menjaga udara yang terkandung keluar dari lasan, Anda harus menggunakan gas pelindung seperti karbon dioksida, oksigen, argon, atau helium.


Sumber: Auto/Steel Partnership

Aplikasi: otomotif dan konstruksi


2. Gas Tungsten Arc Welding (GTAW/TIG)

Metode Gas Tungsten Arc Welding atau TIG biasanya digunakan untuk pengelasan logam tipis dan non-ferro seperti aluminium, tembaga, timbal, atau nikel. Pengelasan TIG berbeda dari proses lain karena menggunakan elektroda tungsten yang tidak habis pakai untuk membentuk lasan.


Sumber: VeriForm Inc

Aplikasi: pembuatan sepeda atau pesawat terbang


3. Flux Cored Arc Welding (FCAW)

Metode FCAW merupakan suatu teknik pengelasan yang memanfaatkan energi listrik yang diubah menjadi panas pada busur listrik sebagai sumber panasnya. Proses ini menggunakan jenis pelindung berupa fluks atau serbuk yang terdapat di dalam inti kawat las yang disalurkan melalui gulungan kawat las. Selain fluks, FCAW juga memanfaatkan gas pelindung untuk menjaga logam yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.


Sumber: Tech Fab

Metode ini memiliki 2 tipe yang berbeda, dibedakan oleh jenis perlindungan yang digunakan yaitu:


1. Self-Shielding

Self Shielding FCAW adalah teknik pengelasan yang menggunakan flux dalam kawat las untuk melindungi logam las. Flux ini menghasilkan gas pelindung saat dipanaskan oleh busur listrik, sehingga tidak perlu tambahan gas eksternal.


2. Gas Shielding

Gas Shielding FCAW menggunakan kombinasi flux dan gas eksternal untuk melindungi logam las. Gas eksternal membentuk lingkungan pelindung bersama dengan flux, mencegah oksidasi dan kontaminasi selama pengelasan.


Aplikasi: pembuatan kapal, konstruksi, dan industri mekanikal




Teknologi Precision Sheet Metal Fabrication telah membantu para pelaku industri memenuhi tuntutan akan produk berkualitas tinggi dan presisi yang tinggi. Dari penggunaan laser cutting hingga proses welding yang canggih, setiap langkah dalam precision sheet metal fabrication memberikan kontribusi dalam menciptakan produk akhir yang inovatif.


Imajin menyediakan jasa Precision Sheet Metal Fabrication untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin kompleks. Dengan menggunakan metode laser cutting dan welding, kami mampu memberikan solusi yang tepat dan efisien dalam pembuatan produk sheet metal yang presisi dan berkualitas tinggi. Dengan dukungan teknologi yang terus berkembang, Imajin siap memberikan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan industri yang semakin meningkat.


Wire Cut EDM

Kunjungi website kami:











Editor: Melisa Aprilia

Referensi:

7 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page