top of page

Apa itu Revolusi Industri 5.0?

Diperbarui: 1 Sep 2023


 Apa Itu Revolusi Industri 5.0?
Gambar 1. Cover Apa Itu Revolusi Industri 5.0?

Penerapan transformasi digital atau digitalisasi data menjadi langkah awal dalam pengembangan digital manufacturing. Dengan adanya transformasi ini, konsep "smart" dalam proses manufaktur dapat direalisasikan dengan menghubungkan sumber daya penggerak operasional, seperti manusia, dengan teknologi. Ini memungkinkan terbentuknya smart manufacturing, yang merupakan bagian integral dari konsep Revolusi Industri 5.0.


Smart manufacturing dapat dijelaskan sebagai sistem manufaktur yang terintegrasi secara real-time, menggabungkan kecerdasan buatan, otomatisasi, dan konektivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih efisien dan responsif.

Saat ini masih banyak industri yang baru mulai beradaptasi dengan industri 4.0 dimana hal tersebut adalah hal yang menjadi fokus mereka sekarang. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat di dunia IT.


Kuncinya ada di beberapa kata seperti otomasi, analisis big data, teknologi robot, artificial intelligence (AI), hingga internet of things (IoT). Sementara banyak yang masih beradaptasi dengan revolusi industri 4.0, wacana mengenai revolusi selanjutnya yakni Revolusi Industri 5.0 sudah mulai berjalan. Sebenarnya apa itu Revolusi Industri 5.0 dan bagaimana dampaknya terhadap strategi bisnis saat ini dan di masa depan? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut.


Apa Itu Revolusi Industri 5.0?


Ilustrasi Revolusi Industri
Gambar 2. Ilustrasi Revolusi Industri

Revolusi Industri 5.0 adalah konsep yang masih dalam tahap pengembangan dan perdebatan, tetapi secara umum mengacu pada perkembangan teknologi yang terus meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi dalam industri dan sektor produksi. Konsep ini berfokus pada penggabungan antara teknologi dan manusia, serta kebutuhan untuk mengembangkan sistem yang lebih adaptif dan responsif terhadap perubahan dalam lingkungan produksi.


Revolusi Industri 5.0 lebih menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih seperti AI, IoT, dan teknologi robot teknologi dengan keahlian manusia dan inovasi yang dapat mendorong perkembangan sistem produksi yang lebih efisien, fleksibel, berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan.


Hal ini bertujuan untuk menciptakan sistem produksi yang lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar, lebih berfokus pada pengalaman pelanggan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang terbatas. Secara keseluruhan, Revolusi Industri 5.0 diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi industri, pelanggan, pekerja dan masyarakat pada umumnya, seperti meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keamanan produksi, serta menciptakan peluang kerja baru dan mengurangi dampak lingkungan yang negatif.


Awal Mula Revolusi Industri 5.0


 Ilustrasi Revolusi Industri
Gambar 3. Ilustrasi Revolusi Industri

Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai konsep teknologi pun turut berkembang dengan pesat. Pada tahun 2017, Jepang lah yang pertama kali memperkenalkan visi dari Revolusi Industri 5.0. Saat itu, konsep ini mereka sebut sebagai Society 5.0 pada pameran CeBIT di Jerman.


Konsep ini bertujuan untuk memudahkan kebutuhan manusia dengan penggunaan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern. Misalnya Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan robot.


Istilah Society 5.0 sendiri baru populer sejak 4 tahun yang lalu, tepatnya pada 21 Januari 2019. Istilah ini menjadi perkembangan atas revolusi industri 4.0 atau Society 4.0. Inilah sebabnya kedua konsep tersebut tidak memiliki banyak perbedaan. Hanya saja, keduanya memiliki fokus yang berbeda.


Sedangkan society 5.0 sendiri lebih berfokus pada bagaimana upaya manusia untuk hidup berdampingan dengan perkembangan teknologi. Sehingga, semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri.


Artinya, masyarakat tetap menjadi objek utama yang mengendalikan dan memanfaatkan teknologi untuk memudahkan kehidupan dan mencapai sustainable development goals (SDGs). Dengan begitu, akan tercipta keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.


Mengutip dari laman resmi CAO Japan, masyarakat 5.0 atau society 5.0 adalah masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan beragam inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0. Contohnya Internet on Things, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup. Konsep ini merupakan penyempurnaan dari berbagai konsep yang ada sebelumnya.



Beberapa Contoh Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dengan 5.0


 Ilustrasi Revolusi Industri
Gambar 4. Ilustrasi Revolusi Industri

Seperti yang telah disebutkan di atas, perbedaan mendasar industri 4.0 dengan revolusi industri 5.0 adalah adanya pergeseran fokus yang tadinya berfokus pada nilai ekonomi menjadi fokus kepada keberlangsungan dan kesejahteraan.


Contoh-contoh perbedaan lainnya adalah sebagai berikut.
  1. Industri 4.0 berfokus pada bagaimana mengotomasi sebuah pekerjaan, sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mengoptimasi jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan.

  2. Industri 4.0 berfokus pada efektivitas otomasi sebuah mesin dan teknologi, sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mengoptimasi pengetahuan seseorang dengan bantuan AI

  3. Industri 4.0 berfokus pada sistem komputerisasi, sementara Industri 5.0 fokus pada bagaimana mempercepat pekerjaan dengan bantuan mesin untuk keberlangsungan dan kesejahteraan manusia.


 Ilustrasi Revolusi Industri
Gambar 5. Ilustrasi Revolusi Industri

Kini, Revolusi Industri 5.0 hadir dengan mengusung konsep bahwa semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri. Artinya, internet tidak hanya berguna untuk berbagi informasi dan menganalisis data, melainkan juga untuk menjalani kehidupan. Dengan demikian, akan tercipta keseimbangan antara peran manusia (masyarakat) dan pemanfaatan teknologi.


Revolusi Industri 5.0 adalah era di mana dimensi maya dan ruang fisik saling berintegrasi. Semua aspek kehidupan akan lebih praktis dan otomatis. Melalui konsep tersebut, perusahaan dapat mengotomatisasi sistem produksi, sistem quality control (QC), maintenance, product life cycle management (PLM), dan kegiatan operational lainnya dengan memanfaatkan berbagai perangkat lunak atau software. Pengaplikasian sejumlah teknologi digital dapat membantu perusahaan untuk mengintegrasikan seluruh proses produksi mereka agar lebih efisien dan produktif.


Dengan Imajin sebagai Manufacturing HUB di Indonesia, setiap orang dapat dengan mudah mengakses produsen lokal untuk memproduksi produk mereka. Platform kami menyediakan kemudahan dalam mencari produsen yang sesuai dengan keahlian dan anggaran Anda. Kami juga memberikan dukungan kepada UMKM di industri manufaktur dengan memberikan akses ke proyek secara online.



Kunjungi website kami:




80 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page