top of page

Inovasi Plastik: Adakah Solusi yang Sepenuhnya Ramah Lingkungan?



Penguraian Plastik Sedotan dan Pentingnya Pemilihan Material


Penelitian baru yang diterbitkan di ACS Sustainable Chemistry & Engineering pada Januari 30 2024, menguji kemampuan penguraian sedotan berdasarkan material dasar dari sedotan tersebut. Para ilmuwan Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) membandingkan sedotan yang terbuat dari CDA, polihidroksialkanoat (PHA), kertas, PLA, dan PP dengan cara merendam sedotan-sedotan tersebut di tangki terkontrol yang didesain menyerupai lingkungan alami laut selama 58 hari.


Dampak buruk dari plastik dapat dirasakan oleh manusia, lingkungan, dan berbagai makhluk hidup di dalam ekosistem. Namun, menghilangkan penggunaan kemasan plastik dan botol plastik dalam kebutuhan sehari-hari dan rumah tangga adalah tahap yang masih sulit untuk digapai. Maka dari itu, penelitian tersebut dilakukan untuk mendapatkan solusi yang lebih ramah lingkungan untuk penggunaan sedotan.


plastik sedotan
Sumber: Freepik

Hasil penelitian tersebut dapat membantu para produsen sedotan plastik untuk menggunakan material yang memiliki waktu penguraian yang lebih cepat. Plastik yang tidak terurai dengan cepat akan mencemari perairan dan menjadi ancaman bagi kehidupan laut, termasuk hewan-hewan yang tinggal di dalamnya.


Hasil dari penelitian menunjukan bahwa penguraian material plastik PP memiliki waktu penguraian paling lama, dan plastik CDA memiliki waktu paling cepat. Dalam 58 hari, sedotan yang terbuat dari CDA, kertas, dan PHA berhasil teruirai sehingga 50%. Sedangkan, sedotan dari PLA dan PP tidak menunjukan penguraian yang signifikan dalam waktu yang ditentukan.


Grafik Penguraian Massa Sedotan
Grafik Penguraian Massa Sedotan (Sumber: ACS Sustainable Chemistry & Engineering)

Kenapa plastik sulit diurai?


1. Mikroorganisme asing dengan material plastik

Penguraian sampah dilakukan oleh mikroorganisme di lingkungan. Sedangkan, plastik merupakan material yang asing bagi mikroorganisme. Bakteri dan mikroba dalam tanah atau air membutuhkan enzim untuk memecah sampah menjadi unsur yang dapat diserap tanah atau air. Namun, plastik adalah polimer sintetik dengan struktur yang tidak dikenali oleh mikroorganisme, sehingga tidak ada enzim yang cocok untuk mengurai plastik.


2. Plastik terbuat dari polimer sintetik

Plastik terbuat dari polimer sintetik yang memiliki rantai molekul panjang. Polimer terdiri dari banyak monomer yang diulang-ulang, membuatnya sulit terurai. Bahkan, satu gram plastik dapat memiliki milyaran bahkan trilyunan monomer dalam satu molekul polimer. Hal ini membuat plastik sangat sulit untuk terurai oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, sampah plastik dapat bertahan dalam lingkungan selama ratusan bahkan ribuan tahun sebelum akhirnya terurai secara alami.


sampah botol plastik
Sumber: Freepik

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak buruk dari plastik?


Berikut beberapa jenis plastik ramah lingkungan yang dapat digunakan!


1. Plastik daur ulang

Plastik daur ulang merupakan penggunaan bahan plastik lama yang diproses untuk menjadi produk baru. Penggunaan plastik daur ulang dapat mengurangi dampak buruk plastik terhadap lingkungan karena plastik yang telah digunakan tidak menjadi sampah yang melalui proses penguraian selama ribuan tahun.


plastik daur ulang recycle
Sumber: Freepik

Imajin menyediakan material plastik yang dapat didaur ulang setelah dipakai yaitu: Polypropylene (PP), Polythylene Terephtalate (PET), High Density Polyethylene (HDPE), Low Density Polyethylene (LDPE), ABS, dan Nylon. Jika proses produksi Anda menggunakan material plastik tersebut, hasil produksi Anda dapat menjadi lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan daur ulang. Selain itu, penggunaan plastik daur ulang juga dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku baru.


2. Bioplastik

Bioplastik terbuat dari bahan alami atau organik yang dikenal oleh mikroba, sehingga memiliki waktu penguraian yang cepat. Bahan yang paling sering digunakan untuk menghasilkan bioplastik adalah singkong. Selain itu, bioplastik juga dapat dihasilkan dari jagung, kentang, dan tebu.


Proses produksi plastik singkong dimulai dari memproses singkong menjadi tepung dan mencampurnya dengan gliserol untuk menciptakan komponen plastik yang kuat, diikuti dengan ekstrusi pada suhu 100-160°C menggunakan ekstruder. Hasil ekstrusi berupa pellet plastik yang digunakan sebagai bahan baku, kemudian dimasukkan ke mesin pelletizing untuk diubah menjadi kantong nabati melalui proses pemanasan dan tiup, menghasilkan lembaran plastik. Proses terakhir melibatkan molding untuk mencetak plastik sesuai kebutuhan.


cassava plastic plastik singkong
Plastik Singkong (Sumber: Demi Bumi)

Walaupun bioplastik memiliki potensi besar untuk mengatasi dampak buruk plastik terhadap lingkungan, kantong plastik dari bahan alami atau organik masih memiliki kekurangan yaitu kerentanan rusak ketika terkena air. Maka dari itu, untuk pengguna plastik yang mengutamakan daya tahan pemakaian plastik, bioplastik tidak menjadi pilihan utama.


Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) merupakan langkah yang penting untuk melakukan upaya menggunakan material plastik yang lebih ramah lingkungan. Solusi alternatif seperti penggunaan plastik daur ulang dan bioplastik juga dapat diadopsi oleh pelaku manufaktur untuk tantangan global terkait pencemaran plastik.


Keuntungan plastik ramah lingkungan


1. Efisiensi sumber daya dan energi

Industri yang memproduksi barang menggunakan bahan plastik daur ulang dapat menghemat bahan baku yang digunakan. Pelaku industri dapat mengolah bahan baku yang sudah ada Selain itu, pemakaian energi untuk pengolahan juga lebih ringan karena tidak memproses material plastik dari tahap awal.


2. Peluang bisnis

Mendaur ulang plastik atau menggunakan sisa bahan plastik dari proses produksi dapat memunculkan peluang bisnis. Bahan plastik tersebut dapat digunakan untuk menciptakan produk baru dengan nilai tambah.


3. Penyesuaian atmosfer internal sesuai kebutuhan

Bioplastik dapat menyesuaikan atmosfer internalnya dengan kebutuhan produk yang dikemas. Maka dari itu, bioplastik cocok digunakan untuk mengemas produk-produk pangan karena kemampuannya untuk memperpanjang umur simpan produk.





Selain sebagai penyedia material, Imajin juga dapat menjadi mitra untuk memenuhi kebutuhan manufaktur produk plastik Anda. Dari proses injection molding, blow molding, 3D printing, hingga ekstrusi, Imajin menyediakan layanan produksi untuk berbagai jenis produk plastik, sesuai dengan standar kualitas yang Anda tentukan. Imajin menghadirkan solusi digitalisasi proses produksi untuk memberikan efisiensi dan integrasi yang meningkatkan waktu produksi dan kualitas produk plastik Anda.



Kunjungi website kami:











Referensi:




8 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page